Kamis, 21 April 2016

Dasar-dasar jurnalistik

SETIAP (calon) wartawan wajib memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik (basics of journalisme) agar menjalankan aktivitas jurnalistik dengan baik dan benar.

Wartawan profesional tidak sekadar "bisa nulis berita", tapi juga memahami dan menaati aturan yang berlaku di dunia jurnalistik, terutama kode etik jurnalistik.

Jika ada keluhan tentang kinerja wartawan, misalnya tulisannya "asal" atau beritanya "ngawur" --dari segi penulisan ataupun dari segi substansi, kemungkinan besar sang wartawan belum/tidak memahami dan menguasai dasar-dasar jurnalistik.

Bisa jadi, ia menjadi wartawan hanya bermodal "bisa nulis", tidak punya bekal dasar-dasar jurnalistik sebagaimana peserta pelatihan atau mahasiswa jurnalistik.

Ruang Lingkup Dasar-Dasar Jurnalistik

Dasar-Dasar Jurnalistik adalah hal-hal mendasar tentang dunia jurnalistik yang meliputi dua hal:
  1. Pengetahuan (knowledge)
  2. Keterampilan (skill) jurnalistik
Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal pengetahuan yang terpenting adalah pengetahuan tentang "istilah-istilah kunci" (key terms) atau "kata kunci" (keywords) seperti sejarah dan asal-usul kata jurnalistik itu sendiri, pengertian jurnalistik, produk jurnalistik, berita, reportase, kode etik jurnalistik, bahasa jurnalistik, pers, media, wartawan, reporter, redaksi, editor, dan sebagainya.

Dasar-Dasar Jurnalistik dalam hal keterampilan yang terpenting adalah teknik reportase, termasuk wawancara, dan penulisan berita karena berita merupakan produk utama jurnalistik sekaligus karya utama wartawan (jurnalis).

Pengertian Jurnalistik

Pengertian istilah jurnalistik dapat ditinjau dari tiga sudut pandang:
  1. Harfiyah
  2. Konseptual/Teoretis
  3. Praktis
Secara harfiyah, jurnalistik (journalistic) artinya kewartawanan atau kepenulisan. Kata dasarnya “jurnal” (journal), artinya laporan atau catatan, atau “jour” dalam bahasa Prancis yang berarti “hari” (day). Asal-muasal kata jurnalistik dari bahasa Yunani Kuno, “du jour” yang berarti hari, yakni kejadian hari ini yang diberitakan dalam lembaran tercetak.

Secara konseptual, jurnalistik dapat dipahami dari tiga sudut pandang:
  1. Proses.
  2. Teknik.
  3. Ilmu.
Sebagai proses, jurnalistik adalah “aktivitas” mencari, mengolah, menulis, dan menyebarluaskan informasi kepada publik melalui media massa. Aktivitas ini dilakukan oleh wartawan (jurnalis).

Sebagai teknik, jurnalistik adalah “keahlian” (expertise) atau “keterampilan” (skill) menulis karya jurnalistik (berita, artikel, feature) termasuk keahlian dalam pengumpulan bahan penulisan seperti peliputan peristiwa (reportase) dan wawancara.

Sebagai ilmu, jurnalistik adalah “bidang kajian” mengenai pembuatan dan penyebarluasan informasi (peristiwa, opini, pemikiran, ide) melalui media massa.

Jurnalistik termasuk ilmu terapan (applied science) yang dinamis dan terus berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dinamika masyarakat itu sendiri. Sebaga ilmu, jurnalistik termasuk dalam bidang kajian ilmu komunikasi, yakni ilmu yang mengkaji proses penyampaian pesan, gagasan, pemikiran, atau informasi kepada orang lain dengan maksud memberitahu, mempengaruhi, atau memberikan kejelasan.

Secara praktis, jurnalistik adalah proses pembuatan informasi atau berita (news processing) dan penyebarluasannya melalui media massa.

Dari pengertian jurnalistik secara praktis ini, kita dapat melihat adanya empat komponen dalam dunia jurnalistik:
  1. Informasi
  2. Penyusunan informasi
  3. Penyebarluasan informasi
  4. Media massa.

Informasi : News & Views

Informasi adalah pesan, ide, laporan, keterangan, atau pemikiran. Dalam dunia jurnalistik, informasi dimaksud adalah news (berita) dan views (opini).

Berita adalah laporan peristiwa yang bernilai jurnalistik atau memiliki nilai berita (news values) –aktual, faktual, penting, dan menarik. Berita disebut juga “informasi terbaru”. Jenis-jenis berita a.l.
  1. Berita langsung (Straight News/Spot News/Hard News)
  2. Berita opini (opinion news)
  3. Berita investigasi (investigative news)
  4. Berita ringan (Soft News)
Views adalah pandangan atau pendapat mengenai suatu masalah atauperistiwa. Jenis informasi ini a.l. kolom, tajukrencana, artikel, suratpembaca, karikatur, pojok, dan esai.

Ada juga tulisan yang tidak termasuk berita juga tidak bisa disebut opini, yakni feature, yang merupakan perpaduan antara news dan views. Jenis feature yang paling populer adalah feature tips (how to do it feature), feature biografi, feature catatan perjalanan/petualangan, dan feature human interest.

Penyusunan Informasi

Informasi yang disajikan sebuah media massa tentu harus dibuat atau disusun dulu. Yang bertugas menyusun informasi adalah bagian redaksi (Editorial Department), yakni para wartawan, mulai dari Pemimpin Redaksi, Redaktur Pelaksana, Redaktur Desk, Reporter, Fotografer, Koresponden, hingga Kontributor.

Pemred hingga Koresponden disebut wartawan. Menurut UU No. 40/1999, wartawan adalah “orang yang melakukan aktivitas jurnalistik secara rutin”. Untuk menjadi wartawan, seseorang harus memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Menguasai teknik jurnalistik, yaitu skill meliput dan menulis berita, feature, dan tulisan opini.
2. Menguasai bidang liputan (beat).
3. Menguasai dan menaati Kode Etik Jurnalistik.

News Processing

Teknis pembuatan informasi atau berita  terangkum dalam konsep proses pembuatan berita (news processing), meliputi:

1. News Planning = perencanaan berita. Dalam tahap ini redaksimelakukan Rapat Proyeksi, yakni perencanaan tentang informasi yangakan disajikan. Acuannya adalah visi, misi, rubrikasi, nilai berita, dankode etik jurnalistik. Dalam rapat inilah ditentukan jenis dan tema-tematulisan/berita yang akan dibuat dan dimuat, lalu dilakukan pembagiantugas di antara para wartawan.

2. News Hunting = pengumpulan bahan berita. Setelah rapat proyeksidan pembagian tugas, para wartawan melakukan pengumpulan bahanberita, berupa fakta dan data, melalui peliputan, penelusuran referensiatau pengumpulan data melalui literatur, dan wawancara.

3. News Writing = penulisan naskah. Setelah data terkumpul, dilakukanpenulisan naskah.

4. News Editing = penyuntingan naskah. Naskah yang sudah ditulisharus disunting dari segi redaksional (bahasa) dan isi (substansi).Dalam tahap ini dilakukan perbaikan kalimat, kata, sistematikapenulisan, dan substansi naskah, termasuk pembuatan judul yangmenarik dan layak jual serta penyesuaian naskah dengan space ataukolom yang tersedia.

Setelah keempat proses tadi dilalui, sampailah pada proses berikutnya, yakni proses pracetak berupa Desain Grafis, berupa lay out (tata letak), artistik, pemberian ilustrasi atau foto, desain cover, dll. Setelah itu langsung ke percetakan (printing process).

Penyebarluasan Informasi

Yakni penyebarluasan informasi yang sudah dikemas dalam bentuk media massa (cetak). Ini tugas bagian marketing atau bagian usaha (BusinessDepartment) –sirkulasi/distribusi, promosi, dan iklan. Bagian ini harus menjual media tersebut dan mendapatkan iklan.

Media Massa

Media Massa (Mass Media) adalah sarana komunikasi massa (channel ofmass communication). Komunikasi massa sendiri artinya proses penyampaian pesan, gagasan, atau informasi kepada orang banyak (publik) secara serentak.

Ciri-ciri (karakteristik) medi massa adalah:
  1. Disebarluaskan kepada khalayak luas (publisitas)
  2. Pesan atau isinya bersifat umum (universalitas)
  3. Tetap atau berkala (periodisitas)
  4. Berkesinambungan (kontinuitas)
  5. Berisi hal-hal baru (aktualitas).
Jenis-jenis media massa yaitu:
  1. Media Massa Cetak (Printed Media)
  2. Media Massa Elektronik (Electronic Media)
  3. Media Online (Cybermedia)
Yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan film. Sedangkan media cetak –berdasarkan formatnya— terdiri dari koran atau suratkabar, tabloid, newsletter, majalah, buletin, dan buku. Media Online adalah website internet yang berisikan informasi- aktual layaknya media massa cetak.

Produk Utama Jurnalistik: Berita

Aktivitas atau proses jurnalistik utamanya menghasilkan berita, selain jenis tulisan lain seperti artikel dan feature. Berita adalah laporan peristiwa yang baru terjadi atau kejadian aktual yang dilaporkan di media massa.

Tahap-tahap pembuatan/penulisan berita adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan fakta dan data peristiwa yang bernilai berita –aktual, faktual, penting, dan menarik—dengan “mengisi” enam unsur berita 5W+1H (What/Apa yang terjadi, Who/Siapa yang terlibat dalam kejadian itu, Where/Di mana kejadiannya, When/Kapan terjadinya, Why/Kenapa hal itu terjadi, dan How/Bagaimana proses kejadiannya)

2. Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.

3. Komposisi naskah berita terdiri atas: Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.

sumber: http://www.romelteamedia.com/2014/04/dasar-dasar-jurnalistik-untuk-pemula.html

Reporter

Reporter adalah salah satu jenis jabatan kewartawanan yang bertugas melakukan peliputan berita (news gathering) di lapangan dan melaporkannya ke pada publik, baik dalam bentuk tulisan untuk media cetak atau dalam situs berita di internet, atau pun secara lisan, bila laporannya disampaikan melalui media elektronik radio atau televisi. Hasil kerja reporter, baik merupakan naskah tulisan ataupun lisan, umumnya harus melalui penyuntingan redaktur atau produser berita sebelum bisa disiarkan kepada publik. 


Istilah reporter sering disalahartikan dengan wartawan dan jurnalis. Wartawan adalah sejenis jurnalis yang mengadakan riset dan menampilkan informasi dalam jenis media massa tertentu.
Reporter biasanya memiliki gelar kolese. Ketika menyewa reporter, editor biasanya mempertimbangkan pekerjaaan sebelumnya, meskipun pekerjaan tersebut hanya ditulis untuk sebuah koran pelajar atau sebagai bagian dari internship.
Satu konsepsi umum yang salah adalah wartawan koran menulis berita tajuk utama untuk artikel mereka, namun biasanya yang menulis adalah copy editor.
Meskipun pekerjaan mereka dapat membuat mereka sebagai celebrities kecil, namun kebanyakan reporter hanya mendapatkan gaji yang rendah. Di Amerika Serikat lulusan kolese yang baru lulus umumnya mendapat US$ 20.000 per tahun atau kurang.
 
Reporter, itu tidak hanya bekerja untuk stasiun televisi, namun juga ada reporter yang bekerja untuk media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, tabloid, dll.
 
Secara umum, reporter adalah orang-orang bekerja untuk mencari tahu lebih dalam tentang kebenaran suatu informasi yang dapat dijadikan suatu berita yang layak untuk dikonsumsi publik sesuai dengan kode etik yang telah ditetapkan. Reporter itu biasanya bertugas untuk menggali informasi tentang suatu hal dengan cara mewawancari narasumber yang berkaitan dengan hal yang akan diberitakan ke publik. Awalnya reporter akan mempersiapkan dulu pokok bahasan apa yang akan diangkat dan menentukan apa goal setting dari berita tersebut, lalu setelah itu menentukan narasumber yang dapat digali informasinya agar goal setting itu bisa tercapai. Goal setting bisa tercapai apabila pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan menjurus pada goal setting tersebut, dan narasumber memberikan jawaban yang sesuai dengan arah pertanyaan yang diajukan. Setelah semua informasi yang didapat cukup untuk memenuhi tercapainya goal setting, lalu reporter melaporkan apa yang sudah didapatnya dan menuangkan ke dalam berita yang dapat disampaikan melalui media televisi, surat kabar, dll. 
Melihat tugas reporter yang begitu mulia, yaitu salah satunya mencari informasi untuk mengungkapan suatu kebenaran, Menurut saya tugas seorang reporter adalah sangat penting. Mengapa demikian? Karena seorang reporter adalah orang yang sangat dibutuhkan ketika kita akan memberitakan suatu informasi kepada khalayak. Ialah orang yang mencari berita, tanpa reporter bagaimana berita itu dapat diketahui kebenarannya. Dari informasi yang diperoleh para reporter, lalu diolah menjadi sebuah produk berita yang layak dikonsumsi khalayak. Sumber dari segala berita berasal dari masyarakat yang kemudian dikumpulkan, dihimpun dan dirangkum menjadi satu oleh reporter yang kemudian disebarluaskan kembali ke masyarakat. Tanpa disadari reporter adalah penghubung antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lain, dengan memberikan berbagai informasi yang bermanfaat. 
Dari informasi yang didapat oleh reporter lalu diberitakan ke publik, ini secara tidak langsung akan mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap suatu hal. Maka dari itu seorang reporter juga mempunyai tanggunga jawab yang besar agar informasi yang digali dan diberitakan sesuai dengan kenyataan tanpa membohogi orang lain. 

sumber:http://ary-pttgd.blogspot.co.id/2012/05/tugas-seorang-reporter.html

Selasa, 19 April 2016

SEJARAH PERKEMBANGAN MEDIA ONLINE

Sejak adanya perkembangan di sektor new media tahun 1980an, secara otomatis dunia media dan komunikasi akan banyak mengalami perubahan. Kemunculan teknologi digital dan internet pastinya akan memberikan dampak yang besar di segala bidang, terutama untuk sektor industri media massa. Bagaimana tidak, apabila sebuah industri ingin tetap bertahan, mau tidak mau industri tersebut harus secara terus-menerus melakukan inovasi. Seperti halnya yang terjadi pada industri media cetak. Sekarang ini, banyak industri media cetak yang melakukan inovasi dengan memanfaatkan teknologi internet. Mulai banyak media online yang bermunculan di internet dan dijadikan sebagai alternatif lain untuk menyebarkan informasi. Bagaimanakah sebenarnya sejarah perkembangan media online itu? 

PERKEMBANGAN MEDIA ONLINE DI DUNIA

Sekitar tahun 1980an, surat kabar versi elektronik sudah mulai berkembang dengan bentuk videotext dan menjadi layanan eksklusif dari America Online, Prodigy, dan CompuServe. Kemudian, pada tahun 1990, Hypertext Markup Language yang berupa prototipe World Wide Web (WWW) mulai dibuat dan dikembangkan oleh Tim Berners-Lee dan rekan-rekannya di CERN atau Conseil Eropa Pour La Recherche Nucleaire, sebuah laboraturium fisika di Eropa. Tim Berners-Lee dan CERN merilis program ini pada tahun 1991 dan hal ini menjadi awal dari kemunculan media online di dunia. Menurut CERN, pada bulan November 1992, tercatat sudah ada 26 server yang memanfaatkan World Wide Web. Sekitar satu tahun kemudian, tepatnya pada bulan Oktober 1993. situs jurnalisme pertama diluncurkan di Web oleh University of Florida. Hingga pada tanggal 8 Desember 1993, sebuah artikel tentang Web dimuat oleh surat kabar The New York Times.

Pada 19 Januari 1994, Palo Alto Weekly di California menjadi surat kabar pertama yang secara teratur mempublikasikan di Web dengan konten penuh setiap dua kali seminggu. Perkembangan ini kemudian diikuti oleh hampir semua surat kabar yang tersebar di seluruh Amerika Serikat. Hingga pada bulan Mei 1995 tercatat sudah lebih dari 150 media berita di Amerika memiliki edisi secara online, termasuk The Chicago Tribun yang pada tahun tersebut juga merilis edisi pertamanya di Web. Satu tahun kemudian, pada tahun 1996, The New York Times mulai merilis edisi berita secara online di Web. Pada tahun yang sama, San Jose Mercury News menulis sebuah berita menggemparkan yang krotroversial mengenai penjualan kokain oleh Badan Intelijen Pusat yang berada di California Selatan. Pemberitaan ini menuai banyak perdebatan. Telepas dari hal itu, liputan berita yang kontroversi tersebut memperoleh banyak pujian. San Jose Mercury News dinilai dapat menciptakan koordinasi yang baik untuk setiap peliputannya, meskipun pada saat itu surat kabar online masih berada dalam tahap awal. 

Jurnalisme online lahir pada tanggal 19 Januari 1998, ketika Mark Drugde, pencipta dan editor situs kumpulan berita Amerika, membeberkan cerita mengenai perselingkuhan Presiden Amerika Serikat, Bill Clinton dengan Monica Lewinsky. Peristiwa ini sering disebut dengan “monicagate”. Pada saat itu, Drugde menyebarluaskan berita tersebut dengan berbekal sebuah laptop dan modem. Sehingga semua orang dengan segera dapat membaca rincian cerita tentang “monicagate”. Setelah kejadian tersebut, penggunaan jurnalisme online semakin berkembang di berbagai negara. Pada tahun 2000an, muncul laporan jurnalistik pada situs-situs pribadi yang dapat dibuat oleh siapapun. Situs ini kemudian disebut sebagai weblog atau blog. Bahkan, pada April 2004, perusahaan weblogging Inggris 20SIX mengatakan jika dapat menarik sekitar 250.000 pengguna weblog baru setiap bulannya. 

PERKEMBANGAN MEDIA ONLINE DI INDONESIA

Kemunculan internet di Indonesia berawal dari aktivitas para penggemar jaringan teknologi komputer. Pada tahun 1983, Joseph Luhukay, tercatat sebagai orang pertama yang melakukan koneksi internet di Indonesia. Awalnya, Joseph mengembangkan jaringan UINet di kampus Universitas Indonesia, kemudian pada tahun yang sama ia juga mengembangkan University Network (Uninet) di lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian pada tahun 1990an internet mulai dikembangkan sebagai proyek hobi bagi sejumlah orang yang tertarik membangun jaringan komputer. Terdapat beberapa nama yang mewarnai sejarah awal perkembangan internet di Indonesia, seperti Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo. Internet di Indonesia memasuki ranah komersil ketika Indonet, Interner Service Provider (ISP) yang pertama dibuat pada tahun 1994 oleh para akademisi. Kemunculan Indonet menjadi awal dari sejarah perkembangan internet di Indonesia. Sejak saat itu, pengguna internet di Indonesia semakin meningkat dengan pesat.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/claudea/sejarah-perkembangan-media-online_54f885b1a33311650b8b456b

Senin, 18 April 2016

Analisa Perbandingan Isi Berita Media Berita Online



Saya akan membahas isi berita dengan tema yang sama yaitu “SMP N 1 Kendari Siap Hadapi Ujian Nasional 2016”
Perbandingan antara berita media online Media-Kendari.com dan Kendaripos.co.id memang membahas berita dengan tema yang sama yaitu “SMP N 1 Siap Hadapi Ujian Nasional 2016” tetapi, isi berita dan judul juga sangatlah berbeda. Pada Media Kendari yang memilih judul “SMP N 1 Kendari Siap Hadapi Ujian Nasional” mengabarkan secara rinci dan juga jelas, mudah di mengerti dan menjelaskan secara rinci tentang persiapan peralatan untuk menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) ini, Media Kendari juga meberitakan bagaimana pencegahan dan antisipasi untuk pemadaman listrik jika terjadi pada saat ujian nanti, beberapa dari informasi dari isi berita didapatkan langsung dari kepala sekolah SMP N 1 Kendari, Media Kendari sangatlah lengkap menyajikan informasi. Sedangkan Kendari News dengan judul berita “Sembilan Sekolah Siap Laksanakan UN Berbasis Online” ini hanyalah mengabarkan tentang sekolah-sekolah yang akan mengikuti ujian nasional berbasis komputer, isi berita hanyalah data-data jumlah seluruh siswa yang mengikuti ujian dari masing-masing sekolah. Isi berita juga sangat singkat dan padat.

Menurut analisa saya, dalam menyajikan berita haruslah lengkap, padat tetapi jelas. Judul juga harus berkaitan dengan berita yang disajikan. Berita seharusnya di lengkapi dengan informasi yang lengkap agar pembaca tertarik untuk membaca.

Senin, 11 April 2016

PERBANDINGAN ANTARA KOMPAS.COM DAN M.KOMPASIANA.COM

Website kompas (http://www.kompas.com/) adalah situs berita terpercaya di Indonesia yang selalu diupdate secara terus menerus selama 24 jam sehari, dengan total readership lebih dari 10 juta orang. Sedangkan tingkat kunjungan atau lebih dikenal dengan sebutan page view, mencapai 40 juta setiap bulan. Kompas.com memiliki kecepatan publikasi yang bagus, terus mengupdate berita-berita terbaru baik yang terjadi didalam negeri maupun dari mancanegara. Tentang keakuratan berita tidak perlu diragukan lagi. Berbeda halnya dengan Kompasiana (m.kompasiana.com), media berita online ini adalah Media Warga atau Citizen Journalis. Situs ini menjadi wadah bagi warga dalam dunia pemberitaan. Warga dapat menyuarakan opininya, menyampaikan informasi teerbaru yang bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat luas. Serta turut berpartisipasi dalam mencerdaskan masyarakat dengan menyalurkan aspirasinya dalam bentuk tulisan,gambar ataupun audio, mudah dicari, mudah diingat, singkat,padat, dan menggunakan lead yang tepat pula.
      Sebagai situs berita paling lengkap dan paling banyak dikunjungi di seluruh indonesia, Kompas.com menyediakan jasa pemuatan iklan melalui Internet (online advertising) yang menawarkan kreasi komunikasi interaksi, yang sangat atraktif dan efektif bagi pencinta dunia maya. Kompas.com memiliki berbagai jenis iklan lain yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemasang iklan, seperti iklan banner kreatif, email blast, mini website, dan lain-lain. Kompas.com juga memberikan layanan lain yang berhubungan dengan Internet dan multimedia, seperti pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan website serta berbagai aplikasi pemrograman, baik yang digunakan dalam website maupun untuk berbagai kebutuhan lainnya. Selama tujuh tahun, ratusan perusahaan dalam dan luar negeri telah menggunakan jasa Kompas.com. Namun, kompasiana tidak menyediakan jasa periklanan seperti kompas.
Dari segi pemilihan warna background dan teks tulisan, kompas sangatlah mendasar dan umum. Tidak membuat pandangan mata pengunjung terhadap web ini merasa terganggu. namun web ini banyak sekali pemborosan tampilan karena menu-menu utama pada web ini seperti login, berita ect2 berada pada bagian kanan dan merambat kebawah, hal ini harusnya bisa di perbaiki dengan mengubah dan menfaatkan lebih lebar layar tampilan layar. Tampilan menu yang di sajjikan cukup bagus, sebab menu bar nya mudah di temui. dan warna juga smooth.Dalam penempatannya sudah tepat, sehingga user bisa mengetahui konten apa aja yang ditawarkan pada website ini. Berbeda dengan media kompas, kompasiana cenderung lebih mudah ditemukan menu-menu utama dan lebih teratur.
Kompas.com menyajikan sajian bahasa yang tergolong menarik, sebab bahasa yang di sajikan bukan termasuk kedalam golongan bahasa yang formal, istilah formal disini adalah bahasa yang berhubunggan dengan politik, sehingga susah untuk di cerna seorang user yang mengakses situs ini. Pada situs web m.kompasiana.com sudah memenuhi kriteria penulisan web yang singkat,padat dan jelas. Selain mudah digunakan dalam mengakses berita dengan berbagai konten yang lengap. Dalam menemukan konten juga tidak susah, hanya dengan sekali klik atau hanya dengan mencarinya sesuai dengan kategori berita masyarakat bisa menemukan berita yang mereka inginkan.
Tidak seperti kompas, dalam blog kompasiana adalah isi dan artikel atau berita yang dimuat masih diragukan kebenarannya. Selain karena akses informasi yang dituntut harus cepat, terkadang mengakibatkan berita ini mengalami kehancuran. Beberapa berita yang diupload oleh jurnalis warga, umumnya hanya mengandung unsur informasi dengan narasumber yang tidak jelas atau di ragukan kredibilitasnya. server kompasiana down dan beberapa fitur seperti komentar, fitur pemberi rating tidak berfungsi, serta logged in user yang kadang tidak terdeteksi oleh kompasiana sebagai user yang sudah login (ditandai photo profil anonymous pada samping kolom komentar).
Situs ini tidak hanya menyajikan berita, melainkan juga ada yang berbeda dari web lain. Kompasiana memiliki salah satu ruang dimana mereka para kompasianer bisa menulis cerpen , catatan harian , puisi dan karya tulis lainnya. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat sebagai media warga , web ini sudah tergolong lengkap. Mereka juga bisa saling memberikan tanggapan antara satu kompasianer dengan komopasianer lainnya melalui rubric Tanya jawab online yng telah disediakan tanpa pembatasan karakter kata.
Itulah beberapa perbedaan antara media berita online kompas.com dan m.kompasiana.com. Setiap situs memiliki keunikan sendiri, mulai dari tampilan, keakuratan berita, bahasa yang disajikan.

Senin, 04 April 2016

Pengaruh Jurnalistik Online Terhadap Media Cetak

Pesatnya perkembangan internet beberapa tahun belakangan, ternyata membawa dampak tersendiri bagi media konvensional lainnya, termasuk surat kabar. Karena berita yang didapat dari internet bersifat langsung dan cepat, membuat khalayak lebih memilih media ini daripada koran dalam hal mengakses informasi. Kini masyarakat cenderung beralih pada berita berbasis web karena surat kabar online lebih murah bahkan gratis serta menyajikan informasi yang lebih real time. Sedangkan koran, informasi yang didapat dari koran baru bisa dibaca minimal sehari setelah peristiwa berlangsung. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, berita / informasi tidak hanya bisa kita dapatkan lewat media cetak seperti surat kabar, majalah, dsb maupun media elektronik seperti televisi dan radio, namun internet yang dipandang sebagai media interaktif juga dapat berfungsi sebagai media yang menyediakan berbagai informasi di dalamnya termasuk berita.
Perkembangan teknologi komunikasi berupa teknologi digital dan teknologi internet pada akhirnya mengubah media-media yang telah dikenal selama ini. Media-media yang telah disebutkan sebelumnya tersebut kemudian disebut sebagai media tradisional. Hal ini disebabkan perkembangan teknologi komunikasi telah menghasilkan media-media baru yang mampu menarik perhatian masyarakat. Untuk menghadapi perkembangan teknologi komunikasi inilah media-media tradisional kemudian melakukan adaptasi teknologi terhadap media-media tradisional tersebut sehingga menghasilkan media-media yang lebih interaktif. Selain itu, perkembangan teknologi komunikasi turut mengaburkan batasan-batasan media yang selama ini menjadi permasalahan seperti batas ruang dan waktu.
Pada media cetak, kehadiran teknologi digital berhasil mengubah sistem mesin cetak tersebut menjadi media grafis atau digital. Dengan hadirnya media internet, masyarakat dapat melihat surat kabar maupun majalah melalui situs-situs web dalam bentuk digital. Beberapa bentuk media grafis ini adalah e-books, e-magazine, online magazine, dan lain sebagainya. Media visual dalam bentuk digital ini mudah untuk disebarkan. Cukup dengan mengunggah media visual digital tersebut ke dalam media internet, masyarakat di seluruh dunia yang terhubung dengan jaringan internet akan mampu untuk mengunduh media tersebut. Jurnalistik online dan jurnalistik konvensional memang merupakan jurnalisme yang mempunyai perbedaan yang sangat mendasar, baik dari media yang digunakan, pelaku atau pekerja didalamnya, hingga penyusunan serta penampilan pesannya yang juga berbeda, namun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Keberadannya tidak bisa dikatakan sebagai media yang berlawanan atau saling berkompetisi, namun juga sebagai media yang dapat saling melengkapi dalam kegiatan jurnalistik atau dalam dunia jurnalisme.
Kehadiran kedua jenis jurnalisme tersebut pada intinya memiliki tujuan yang sama, yakni berusaha untuk memenuhi kebutuhan atau menyajikan informasi atau berita yang penting bagi masrayakat atau khalayak luas. Namun cara, sistem yang digunakan adalah berbeda, serta penyajiannya, menjadikan kedua jurnalisme tersebut terlihat sebagai sebuah jurnalisme atau media jurnalisme yang saling berkompetisi atau bersaing. Sebagai pengonsumsi media / berita sebaiknya dapat memilih saluran yang benar-benar dianggap efektif serta dapat memberikan kepuasan tersendiri bagi masing-masing individu tersebut.

Minggu, 27 Maret 2016

Tips Menulis Keterangan Foto Jurnalistik


Tips Menulis Keterangan Foto
Keterangan foto (caption) merupakan jenis komunikasi visual sekaligus verbal sehubungan dengan pelaporan peristiwa aktual dalam jurnalistik. Caption, karenanya sering digunakan untuk melengkapi berita dari sisi pengungkapan fakta yang belum nampak (sebagai latar belakang peristiwa) yang mau dilaporkan. Pembaca sebuah laporan jurnalistik akan lebih mudah memahami sudut bidik pemberitaan (angle) berkat penambahan keterangan di bawah foto jurnalistik. Selain itu, segi aktual sebuah reportase juga menjadi lebih kuat karena didukung komunikasi citra visual foto jurnalistik yang lengkap dengan keterangannya.
Agar lebih jelas lagi soal peran penting caption ini, mari kita cermati foto jurnalistik dari koran Kompas di bawah ini.
Foto jurnalistik yang dipajang koran Kompas, Jum’at, 7 Februari 2014 pada halaman mukanya ini diberi judul:  Jalan Pantura Rusak Parah. Melalui judul foto, kita diinformasikan tentang kondisi terkini jalan Pantura yang sudah tak layak dilintasi kendaraan karena rusak parah. Gambar dalam foto memperlihatkan bagaimana kendaraan angkutan umum bus, beberapa truk barang merayap ketika melintasi jalan. Apa dampaknya? Keterangan foto (caption) di bawah menjelaskan akibat yang ditimbulkan keadaan ini: arus lalu-lintas di jalur utama logistik Pulau Jawa tersendat dan rawan kecelakaan.
Bayangkan jika tidak ada caption. Tentu saja pembaca tidak tahu dimana peristiwa ketika sejumlah kendaraan yang terpaksa berjalan pelan karena jalannya yang dilintasi rusak parah. Tanpa keterangan foto pembaca masih samar akibat yang ditimbulkan kejadian ini; yakni distribusi logistik untuk Pulau Jawa tersendat dan kendaraan yang melintas rawan mengalami kecelakaan. Namun, berkat keterangan foto yang diberikan, pembaca mudah memahami latar belakang peristiwa aktual yang mau direportasekan, dan dituntun untuk mengetahui lebih jauh lagi sejalan dengan angle (sudut bidik pemberitaan – dampak ekonomi akibat kerusakan parah Jalan Pantura) yang telah ditetapkan. Pembaca pun akhirnya lanjut menyimak ulasan yang dipaparkan dalam berita.
Setelah mengetahui peran penting sebuah keterangan foto, tentu saja baik mempelajari bagaimana cara penulisannya. Beberapa tips menulis caption di bawah ini semoga bisa berguna.

KISS (Keep It Short and Simple)
Keterangan foto sebaiknya tetap ditulis singkat dan sederhana. Penulisan caption agak mirip dengan menulis pengantar berita (lead). Langsung dan menarik perhatian pembaca dengan kalimat yang tidak bertele-tele sangat bagus untuk sebuah keterangan foto berita sebagaimana yang dicontohkan Kompas.
Kalimat yang singkat padat dan jelas lebih cepat memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai peristiwa yang ada dalam foto jurnaslitik. Artinya, hal-hal yang terang tampak (faktual) pada gambar (objek utama foto) dikemukakan langsung. Jangan memberi penambahan yang tak perlu semisal kalimat yang memuat unsur penilaian pribadi atas kondisi yang terjadi karena itu bukan pada tempatnya. Jika ini dilakukan, bukan saja mengaburkan fakta yang mau disampaikan oleh citra visual tapi juga terkesan seperti upaya menonjolkan diri pengambil foto.

Kalimat Aktif Lebih ”Greget
Karena keterangan foto ingin mengkomunikasikan sebuah peristiwa aktual secara verbal dan visual, susunan kalimat aktif lebih mampu menuntun pembaca masuk ke dalam suasana dramatis yang ada dalam foto jurnalistik. Kalimat aktif menyajikan sebuah gambaran yang hidup (vivid description) sehubungan dengan kandungan peristiwa aktual yang ingin dinarasikan. Kalimat aktif dapat menghindari pemborosan kata dan kesan penyampaian yang berputar-putar. Bandingkan contoh di bawah ini :
”Kendaraan terpaksa berjalan pelan untuk menghindari jalan berlubang di jalur Pantura, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah pada hari Kamis.” (Kalimat Aktif – langsung dan ekonomis bahasanya)
”Kendaraan terpaksa dijalankan pelan oleh pengendaranya untuk menghindari jalan berlubang di jalur Pantura, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah pada hari Kamis.” (Kalimat Pasif – boros dan bertele-tele)
Bandingkan lagi contoh lainnya:
”Petak sayuran kangkung air sedang dibenahi oleh seorang warga di aliran Sungai Maram, Kota Jambi, belum lama ini.” (Kalimat Pasif – boros dan bertele-tele)
”Seorang warga sedang membenahi petak sayuran kangkung air di aliran Sungai Maram, Kota Jambi, belum lama ini.” (Kalimat Aktif - langsung dan ekonomis bahasanya).
13919606551141644741
Menyertakan Fakta Geografis Penting
Sangat dianjurkan untuk memasukkan fakta geografis penting dalam sebuah keterangan foto. Lokasi pengambilan foto masuk ke dalam wilayah mana dan bagaimana tempat itu difungsikan dalam keterlibatannya dengan citra visual yang tampak adalah dua contoh penting fakta geografis yang mesti disertakan.
Fakta geografis dalam keterangan foto seperti di jalur Pantura, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah menerangkan kepada pembaca lokasi pengambilan foto jurnalistik berada tepatnya di jalur Pantura, yang masuk wilayah Kendal di Provinsi Jawa Tengah. Tempat itu (jalur Pantura) memiliki fungsi sebagai lintasan kendaraan umum dan juga jalur utama pendistribusian bahan pokok untuk Pulau Jawa.
Fakta geografis contoh kedua, yakni di aliran Sungai Maram, Kota Jambi menjelaskan lokasi foto selain berfungsi sebagai salah satu daerah aliran sungai yang menuju ke Sungai Batanghari, juga telah menjadi lahan pertanian alternatif bagi seorang warga yang tinggal tak jauh dari sana. Wilayahnya masuk ke dalam Kota Jambi.

Memuat Unsur Terpenting Layak Berita
Dalam sebuah peristiwa aktual, fakta-fakta bisa begitu banyak didapatkan. Namun, hanya fakta yang memuat aspek paling penting untuk diberitakan layak dipilih. Demikian juga ketika kita ingin menyampaikan fakta penting melalui tulisan keterangan foto. Sudut bidik pemberitaan (angle) sangat membantu kita saat mau menulis caption.
Dalam keterangan foto dari Kompas di atas, kita bisa mencermati angle yang digunakan adalah dampak ekonomi dari kerusakan parah jalan di Jalur Pantura. Terhambatnya distribusi logistik untuk Pulau Jawa mengakibatkan kenaikan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi dan biaya transportasi yang menggembung dua kali lipat. Mengapa? Kendaraan pengangkutnya tersendat melintasi jalan di jalur Pantura itu, dan mungkin saja mengalami kecelakaan. Oleh sebab itu, pemilihan unsur layak berita (5W+1H) untuk dimuat dalam caption mesti mempertimbangkan ”kesesuaian dengan sudut bidik pemberitaan” dan apa ”aspek paling penting” sedang dikomunikasikan citra visual sebuah foto jurnalistik.

Gaya Penulisan yang Tepat
Sangat ironis menulis keterangan foto bernada humor untuk gambar foto dramatik tragedi. Misal, citra visual foto menggambarkan peristiwa kecelakaan yang dialami seorang pengendara motor secara tragis. Nyawanya terenggut seketika. Dalam foto, korban terlentang dengan darah masih mengalir dari kepalanya yang robek. Lalu, kita menulis keterangan foto tersebut:
”Karena terinspirasi gaya  orang-orangan sawah, seorang pengendara motor tewas mengenaskan dengan kedua tangannya merentang lurus di  ruas Jalan Mawar, Senin kemarin.”
Dampak caption seperti ini  tentu saja akan melukai perasaan keluarga korban, dan pasti menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
Maka dari itu gaya penulisan yang sesuai untuk sebuah keterangan foto mesti dipertimbangkan dengan cermat. Pilihlah pengungkapan fakta dengan memakai bahasa baku, elegan dan penuh simpati.
Demikian ulasan sederhana yang bisa saya tulis berkaitan dengan penulisan keterangan foto jurnalistik. Semoga memberi manfaat untuk pembaca sekalian. (M.I)

Sumber : http://www.kompasiana.com/muhammad_ichsan/tips-menulis-keterangan-foto_552c434a6ea834a63a8b4572